Wartapostnews.com - Lampung - Selatan, Anggota Kelompok Tani Desa Margajasa Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan mengeluhkan dugaan tidak transparannya pengelolaan keuangan dan beberapa hal lainnya menyangkut kepentingan kelompok tani.
Pemasukan atau income dari hasil combine tidak jelas masih ada keterlibatan orang diluar anggota untuk operasional combine sedangkan anggota masih banyak yang nganggur, ketika ada pengeluaran baru anggota diikut bebankan. Hal ini sebagaimana dituturkan salah satu anggota Kelompok Tani Maju kepada awak media senin (25/10/21).
Salah satu anggota kelompok Tani Maju yang enggan namanya di sebutkan kepada media ini mengatakan, " kami setiap ada uang masuk ataupun uang keluar kami tidak pernah di beritahukan kepada kami, apalagi alat yang combine atau alat panen padi kamipun tidak tahu keberadaannya, boro- boro mau tahu uang masuk atau uang keluar," ucapnya.
Lanjutnya, setiap ada kerusakan ataupun mau beli alat yang rusak kami di pinta uang untuk membeli alat yang rusak tersebut, padahal kami tahu uang masuk tapi tidak ada laporan kepada anggota kelompok tani lainya.pungkasnya.
Sementara itu bendahara Kelompok Tani Maju sekaligus ketua Gapoktan Walyono saat di temui media ini menjelaskan, laporan kami ke anggota itukan pertahun, itu semua sudah di musyawarahkan dengan anggota kelompok pada saat pembentukan kelompok, saya mengakui memang belum ada laporan ke anggota kelompok, pungkasnya.
Saat media ini menanyakan soal keberadaan ketua Kelompok Tani Maju, ketua kelompok tani lagi sakit mas makanya mas tidak saya temukan dengan ketua takutnya mas ketularan, kata wahyono. (Man)