Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

100/recent/ticker-posts

Dalam Antri Di Kantor Pos Kalianda, KPM Untuk Ambil BPNT Meninggal Dunia Usai Di Vaksin

 

             https://youtu.be/t3uD7zni7rs

Wartapostnews.com,Lampung Selatan - Berdasarkan informasi yang di himpun oleh Awak Media bahwa, salah satu KPM peserta untuk pengambilan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bantuan sosial (Bansos) yang di programkan oleh Kementerian Sosial dari Pemerintah Pusat Ke Pemerintah Daerah yang langsung diselenggarakan di Kantor Pos Cabang Kalianda Lampung Selatan, Kamis (3/3/2022).


Sebelum pengambilan BPNT, Warga Desa Agom Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan atas nama Kartini binti Warga (70) ditemani suaminya atas nama M.Kasim bin Karim (75) dan diketahui telah ikut mengantri setelah berangkat dari kediamannya di Desa Agom pada hari Kamis 3 Maret 2022 pukul 07.30 WIB.

Setelah beberapa saat ikut antri pada pukul 09.00 WIB bersama korban/ibu Kartini binti Warga. Dilakukan pemeriksaan tensi darah oleh Nakes dari Team Medis pelaksana Lampung Selatan.

Setelah dinyatakan dalam keadaan sehat dengan tensi darah 140/80, selanjutnya kepada korban dilaksanakan Vaksin oleh Team Medis dan Nakes Lamsel yang disediakan di Kantor Pos Cabang Kalianda Lampung Selatan.

Dilaporkan bahwa ada salah satu KPM penerima Bansos BPNT tersebut telah Meninggal Dunia Se Usai di Vaksin di Kantor Pos Kalianda tersebut atas nama Kartini binti Warga (70) Warga Masyarakat Desa Agom Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan pada hari Kamis tanggal 3 Maret 2022.

Usai mengantri saat pengambilan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang berlangsung di Kantor Pos Kalianda, Warga Desa Agom Kartini (70) Pingsan tidak sadarkan diri dan Meninggal dunia di Rumah Sakit Bob Bazar Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan.

Berdasarkan informasi dilapangan saat Awak Media menemui pihak keluarga di Kediaman Almarhumah. Bahwa Almarhumah berangkat dari rumah nya dengan kondisi sehat walafiat, namun ketika akan mengambil bantuan/BPNT di kantor pos Cabang Kalianda diminta untuk Divaksin terlebih dahulu, yang sebelumnya ibu kartini sendiri sudah mengikuti vaksin dua kali.

Menurut keterangan salah satu anak dari ibu Kartini (almarhumah) Mukmin bahwa ibu nya sudah sempat mengatakan kepada petugas kesehatan saat itu kalau dirinya memiliki sesak nafas, entah bagaimana vaksin tetap berlangsung.

Usai menerima vaksin dan mengambil BPNT sekitar 15 menit kemudian ibu Kartini (almarhumah) meninggalkan lokasi di luar ruangan Kantor Pos Cabang Kalianda, didampingi Bapak M.Kasim bin Karim (75) selaku Suami dari Almarhumah, baru beberapa meter berjalan ibu Kartini (almarhumah) Terjatuh Pingsan dan langsung di larikan Ke Rumah Sakit Bob Bazar.

Keterangan dari pihak rumah sakit Dr.Rosi yang menangani pasien tersebut menjelaskan bahwa ketika si pasien tiba di ruang UGD, memang sudah tidak bernapas, namun denyut jantung ada, tetapi sudah cukup lemah (Agnum) baru sempat melakukan RJP ke pasien (Ibu Kartini) sudah meninggal dunia ungkapnya kepada Awak Media.

"memang saat datang kondisi pasien sudah tidak bernapas, tapi denyut jantung masih ada namun sangat lemah sudah jelek (Agnum) terus kami lakukan RJP dua Siklus pasien sudah meninggal," jelas dokter rosi.

Kemudian dari pihak rumah sakit Bob Bazar (Petugas di UGD) belum bisa memberikan keterangam lebih lanjut dan mengarahkan kepada Awak Media untuk menemui Humas Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda Lampung Selatan namun bertepatan hari libur.

"Ketemu Humas aja bang, untuk keterangan biasanya pihak Humas," ujar salah satu dokter yang enggan disebutkan namanya.

Oleh pihak keluarga Almarhumah dan dibantu dengan Warga setempat langsung dibawa untuk dimakamkan di dusun II Desa Agom.

Hingga berita ini diturunkan pihak keluarga masih menunggu pihak Team pelaksana vaksinasi di kantor pos untuk kejelasan kejadian tersebut kepada pihak keluarga Almarhumah.

Saat ditemui Awak Media, Bapak Camat Kalianda Zaidan, SE saat taziah di kediaman Almarhumah didesa Agom Kecamatan, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan Ia mengatakan bahwa, "adanya yang meninggal Dunia, Warga Desa Agom tersebut. 

Saya ada telpon kalau ada warga yang sedang antri di kantor pos Cabang kalianda dan terjadi meninggal dunia," ujar Camat Kalianda Lampung Selatan.

Dalam hal ini, seluruh keluarga Almarhumah terutama Putra kadung pertama Almarhumah (anak kandung Ibu Kartini) Muhammad Amin berpesan dan menyampaikan kepada Awak Media bahwa Beliau kurang menerima atas meninggal nya Ibu Kandung beliau. 

Dikarenakan akibat Kecerobohan dan kurang Ketilitian serta Lalai dalam bertugas. Terhadap dari pihak petugas Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kantor Pos Cabang Kalianda, sebab tidak dipertanyakan terlebih dahulu kesehatan dan kelatar belakangan penyakit Almarhumah Ibu kandungnya.

"Ya kami sebenarnya kurang terima dari pihak petugas tenaga kesehatan, sebab akibat dari kecerobohan dan kurang ketelitiannya mereka, sebab kenapa dari pihak kesehatan itu tidak ditanyakan terlebih dahulu kesehatan dan penyakit latar belakang ibu kandung saya ini," ungkapnya.

Lanjut dia, "kalau seandainya mereka menanyakan kelatar belakangan, punya masalah penyakit apa mungkin enggak terjadi seperti ini gitu," tegasnya.

Lebih lanjut dia katakan, "jadi kami minta ya ada prosedurlah harus bagaimana gitu. Bentuk pertanggung jawaban dari dinas, baik itu dari dinas kesehatan ataupun dari dinas sosial juga gitu, biar untuk kedepanya nanti enggak seperti ini lagi gitu dan enggak terjadi hal seperti ini lagi dan enggak ceroboh begitu," paparnya.

Sambung dia, "dan untuk pemerintah daerah terutama dari bapak bupati kita ini ya, agar supaya di tolong gitu dan kami minta perhatianya juga dalam masalah ini, dan syukur-syukur bisa membantu kami sampai selesai gitu," harapnya.

"Dan sepengetahuan saya, bibik saya menyampaikan kepada saya bahwa almarhumah ini mempunyai riwayat penyakit, yaitu asma dalam pernafasan sesak nafas, darah tinggi, dan jantung, dan kemudian sebelum di suntik vaksin, seharusnya ditanya terlebih dahulu ibu ini punya penyakit latar belakang apa gitu, dan yang nyuntik almarhum ini cirinya seorang bidan dari desa sukamandi saya tanya sebelumnya," terang dia.

Lanjut, "dan setau saya setiap pasien yang bersangkutan ditanya dulu. Dimanapun vaksin nya, seharusnya mereka itu menanyakan riwayat penyakitnya terlebih dahulu, apa lagi almarhumah ibu kandung saya ini usia nya sudah lanjut gitu," keluhnya. Sambil kecewa terhadap kecerobohan dan kelalaian Nakes terkait.

Adapun Kepala Desa Agom Bapak Maryono mengatakan dalam hal musibah ini adalah sebagai bentuk pelajaran juga untuk kita semua untuk langkah-langkah kedepanya agar ketika dalam pengambilan BPNT kalau sudah tempatnya sudah benar dan durasinya sudah jelas dalam melaksanakan hal itu agar lebih baik lagi untuk jedepannya.

"Ini saya dapat infonya sudah terjadi, dan ini suatu musibah ya, dan sebagai pelajaran kita bersama gitu, dalam hal-hal seperti ini" ungkapnya.

Lanjut, "dan mudah-mudahan untuk kedepannya bisa lebih baik lagi, agar tidak terjadi seperti ini, dan kalau untuk musibah ini tadi sudah diberikan bela sungkawa, dari perwakilan dinas sosial itu tadi, tapi enggak tau diberikan berapa nominalnya kita enggak tau ya, dan dari perwakilan dari pihak posek tadi sudah ada juga ya," tuturnya.

Lebih lanjut Ia katakan, "kemudian bagi saya sebagai pemimpin desa agom ini, maka langkah-langkah untuk kedepannya, ya tetap harus sesuai dengan ketentuan dalam hal-hal pengambilan BPNT ya, maka kalau sudah tempatnya sudah benar dan durasinya sudah jelas, artinya dalam melaksanakan itu akan lebih baiklah untuk kedepannya, ya mudah-mudahan bisa menemalisir atas kejadian-kejadian yang seperti ini, supaya agar tidak terulang kembali seperti ini," tutupnya. 

(AI/Red)