Wartapostnews.com | Kabupaten_Lampung_Selatan - Berdasarkan penelusuran Awak Media ini bahwa ada dugaan pemotongan dana bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Sekolah Dasar Negeri 1 (SDN 1) Rawi Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan kepada orang tua Murid-murid (orang tua wali murid) di Desa itu yang diduga dilakukan oleh pihak sekolahan tersebut dan adapun terkait kegiatan acara Rapat-rapat tentang Komite di SDN 1 Rawi itu tanpa ada Koordinasi serta Komunikasi kepada Ketua Komite di SDN 1 Rawi Bapak Toha. Hanya terlaksana Koordinasi dan menghadiri acara tersebut pernah 1 kali saja Bapak Toha menghadiri disaat pada Tahun 2018 yang lalu (silam).
Maka oleh sebab itu, Ketua Komite SDN 1 Rawi tersebut angkat bicara bahwasanya dirinya mengaku selama lepas dari tahun 2018 silam Ia tidak pernah lagi di komunikasikan atau dikoordinasikan oleh pihak sekolahan tersebut terkait Rapat Komite dan Rapat-rapat yang lainya yang mengenai tentang Dana-dana SDN 1 Rawi itu. Serta kemudian Ia mengaku bahwa baru mengetahui sekarang ini, jika ada dugaan pemotongan dana KIP yang dilakukan oleh pihak sekolahan tersebut kepada pihak Orang Tua Murid SDN 1 Rawi, Sabtu (27/8/2022).
Ada beberapa pengakuan orang tua murid yang namanya enggan di publikasikan, saat Awak Media ini mencari Keterangan-keterangan dilapangan. Oleh karena itu nara sumber mengatakan bahwa seluruh Murid-murid di SDN 1 Rawi itu yang mendapatkan bantuan dana KIP sebesar Rp.450.000.00 (empat ratus lima puluh ribu rupiah) di potong Rp.50.000.00 (lima puluh ribu rupiah) per satu orang tua wali murid tanpa ada penjelasan apapun.
"Ya seluruh wali murid yang mendapatkan bantuan KIP kami ini pak sebesar Rp.450.000 terpotong Rp.50.000 per 1 murid pak, dan tanpa ada penjelasan apapun gitu, atau musyawrah enggak ada itu," ungkap salah satu korban dana KIP yang terpotong.
Tambah salah satu korban pemotongan KIP itu juga saat disamping Awak Media ini saat mencari keterangan korban KIP itu, "kalau saya dalam 1 tahun ini baru 2 kali ini saya dapet, dan di potong juga itu 70 ribu, dan enggak tau juga enggak di jelasin dipotong nya buat apa itu kemarin, karena kita terima terima aja, tapi kalau enggak saya ungkapkan bagini ya selamanya akan di potong terus seperti ini tanpa ada kejelasan apapun," cetusnya.
Lanjut para korban pemotongan bantuan KIP mengatakan senada, "ya itupun kami dipotongnya di kantor SDN 1 Rawi itu, karena disuruh para guru guru atau sama ibu Yeni Yunita itu di susunannya di kantornya gitu, dan buku tabungan Regkening dan ATM nya kami itu di situ semua, serta unang 50 ribu di suruh itu yeni itu selipin di dalam buku tabungan rekening itu pak," terang para korban pemotongan KIP.
Terpisah, Awak Media ini berupaya berkunjung Ke SDN 1 Rawi tersebut pada Hari Jum'at Tanggal 26 Agustus Tahun 2022 pukul 10:17 WIB untuk mengkonfirmasi dalam hal ini dan bertemu dengan Ibu Yeni Yunita selaku guru kelas 1 SD tersebut di depan pintu Kantor Kepala sekolah, namun Ibu Yeni mengatakan bahwa," kepala sekolahnya disini lagi keluar mas, namanya Ibu Nurseha dan dia katanya lagi rapat di korwil dan saya Yeni guru kelas 1 SDN ini, dan disini enggak ada pak yang bisa mewakili, karena lagi pada sibuk menyusun berkas, dan saya enggak bisa memberikan akses nomor kontaknya kepala sekolah disini, ya kurang gimana ya, nanti aja kalau udah ketemuan, dan kalau pagi dia pasti masuk kesini kok mas," ucapnya.
Diruang terpisah, dalam hal ini Awak Media ini pada Tanggal 26 Agustus Tahun 2022 pada pukul 11.20 WIB. Awak Media ini berupaya mencoba untuk Berkoordinasi dan Konfirmasi terhadap Kepala Sekolah SDN 1 Rawi Kecamatan penengahan Lamsel, namun sedang tidak ada di tempat dan hanya di Wakilkan oleh Bapak Pulkan selaku Operator SDN 1 Rawi tersebut, dan Ia mengatakan bahwa pemotongan itu tidak ada tetapi kemungkinan hanya ada beberapa Orang Tua Murid kemungkinan memberi, akan tetapi bukan memberi secara Administrasi dan kemungkinan memberi rasa terimakasih saja mungkin.
"Ya saya selaku guru dan sekaligus operator juga di sekolahan SDN 1 Rawi ini. dan saya disini mewakili kepala sekolah ini karena saya adik kandungnya dan saya dari kecamatan penengahan gayam, dan ibunya ini orang kuripan saudaranya Raden Imba. Dan maksud kalian ini ada apa, kita baik baik aja, karena saya orang lapangan juga dan berpendidikan. Maka kita baik baik saja dan saya ini bukan preman lo, tapi saya orang gayam.
"Ya kira kira begitu, karena kepala sekolah disini itu kakak kandung saya terkait dengan apa, karena kakak saya ini kondisinya kurang baik, kurang sehat darah tinggi maka dia istirahat gitu, maka saya bertanya ada apa, dan kalau mau masalah dunia Wartawan dan LSM itu kawan kawan saya semua banyak, dan berikut organisasi organisasi serta saya bergaul juga maksud saya, dan saya juga dulu pernah jadi guru sport pusat guru lulus paskimgrip ya, guru paskimgrip P3K saya guru disana, dan saya orang lapangan juga. Dan saya kenal dan tau itu kawan kawan Pers saya tau, itu kawan kawan saya semua juga, dan saya mantan ketua Panwascam juga tahun tahun kemarinnya itu" katanya.
"Tidak ada pak pemotongan itu, kemungkinan ada beberapa orang tua mungkin memberi, tapi apa ya, secara Administrasi bukan, mungkin ada rasa terimakasih mungkin ya, dan itupun saya enggak tau itu nilainya berapa ya," ujarnya.
Lanjut dia, "dan kalau bentuk pengelolaan secara Administrasi ya sekolahan ini, tapi kalau untuk pencairannya ya para orang tua murid melalui Bank BRI. kalau kemarin kemarin ya kita enggak boleh berkerumun karena Covid-19, kalau sekarang enggak, kita langsung cairkan gitu.
"Kemudian jumlah murid murid kita disini yang mendapatkan bantuan KIP itu berjumlah 62 orang murid yang cair hari ini, dan global keseluruhan murid kita di sekolahan ini sebanyak 157 orang siswa dan siswi," paparnya.
Sambung dia, "dan kalau masalah pemotongan ini tidak ada, tetapi kalau ada yang ngasih saya enggak tau. Dan kalau perawatan tentang gedung sekolahan ini ya hanya perawatan ringan aja, ya seperti mengecet temboknya aja gitu, atau hanya menambal nambal tembok yang rusak itu aja, karena memang enggak ada gitu dan BOS nya, itukan masuknya hanya belanja jasa. Belanja jasa itu ya sekitar 25% lah gitu, itu belanja barang dan jasa sekaligus ATK dan segala macamnya, maka selebihnya ya belanja pegawai 50%, serta belanja Aset, aset itu ya berbentu buku, dan kalau waktu pengecatan tembok sekolahan ini ya baru pak, baru bulan Februari kemaren itu ketika ada Musrenbangcam kalau enggak salah," tuturnya.
Ditempat yang terpisah, di hari yang sama pada pukul 15:48 WIB, Awak Media ini mencoba berupaya kembali untuk Berkoordinasi serta Mengkonfirmasi terhadap Ketua Komite SDN 1 Rawi itu di kediaman Bapak Toha, dan Ia mengatakan bahwa tidak pernah lagi mengetahui dengan adanya acara pembagian bantuan KIP tersebut.
"Tidak tau saya mas, karena saya enggak pernah lagi ke SD itu, karena saya pun enggak pernah lagi di kasih kabar atau dikomunikasikan kok mas dan tadi pagi saya berada di balai desa rawi ini gitu, kemudian jika kejadian pemotongan KIP itu benar adanya, maka saya selaku ketua komite SD tersebut ya saya tidak tau apa apa gitu, karena mereka yang ada di sekolahan itu tidak pernah koordinasi dan komunikasi lgi dengan saya gitu," pungkasnya.
Jurnalist Lampung Selatan A/I Red