Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Ticker

100/recent/ticker-posts

Bangunan Rabat Beton Desa Mekar Sari Diduga Tidak Sesuai RAB




Wartapostnews.com | Mesuji Lampung | Program KOTAKU yang dikucurkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR)Direktorat Jendral Cipta Karya dibawa oleh melalui Aspirasi Drs.Tamanuri,yang terletak di Desa Mekar Sari,Kecamatan Tanjung Raya,Kabupaten Mesuji,Pekerjaan bangunan Rabat Beton sepanjang 1.085 meter tersebut Terindikasi adanya Mark Up Anggaran.


Pasalnya,Terlihat dari papan nama LKD 
Jenis Pekerjaan Rabat Beton dengan Volume Panjang 1.085 M.Yang berada Lokasi RT 02 RK 01, RT 03 RK 01, dan RT 12 RK 01.
Dengan Nilai kontrak 750.000.000.-
Yang Sumber dari Dana APBN dengan jangka waktu pelaksanaan 120 hari kalender,pekerjaan tersebut diduga tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya(RAB) 



Saat awak media turun ke lapangan mengkonfirmasi terkait pekerjaan bangunan tersebut dengan adanya ketebalan bangunan,salah satu tukang yang enggan disebut namanya untuk dipublikasikan mengatakan."untuk ketebalan rabat beton 0,15 Cm,untuk adukan yang di terapkan sesuai RAB 1,4,6.1 sak semen,4 ember pasir, 6 ember batu seprit."Ungkpnya.


Namun kenyataan fakta setelah diukur bagian bangunan corran menggunakan meteran, ketebalan diduga tidak sesuai dengan spek juknisnya,Patut diduga ketebalan sengaja di kurangi bagian badan tengah, terlihat juga batu spil seharusnya menggunakan 2/3 namun fakta dilapangan yg digunakan 3/4, dan juga tidak mengunakan  zat pengeras beton (ADITIV)


Untuk hamparan rabat beton tidak menggunakan lapisan untuk pengeras,ia hanya menggunakan hamparan pasir," apakah juknisnya seperti itu?.."Ya sesuai arahan hanya menggunakan hamparan pasir saja", Kata salah satu pekerja kepada awak media.

Kemudian setelah melakukan sosial control dilapangan awak media mengkonfirmasi Kepala Desa Sunardi melalui via telpon seruler, awak media mendapat jawaban sangat tidak masuk hukum akal,seolah tidak menggubris saat disampaikan terkait adanya dugaan bangunan yang di kerjakan tidak sesuai dengan Juklat,juknis dan RAB.
Kepala Desa hanya menjawab "Ya begitu lah pekerjaannya,"Ungkapnya.

Hal ini sangat disayangkan perihal jawaban yang di katakan kepala desa setempat ke pada awak media,jawaban tersebut tidak mencerminkan sebagai pemimpin,"pertanyaannya ada apa dengan kepala desa tersebut,?..selain kepala desa setempat pendamping dan konsultan diduga lalai dalam pengawasan.
Jurlanist Mesuji Lampung (Purwanto)