MESUJI: DPR Republik Indonesia menyalurkan Dana Apresiasi guna meningkatkan jalan lingkungan di setiap Desa Desa, khususnya Desa yang berada di Kabupaten Mesuji Lampung tahun 2023 akhir.
Namun sangat disayangkan dalam pengerjaannya diduga asal asalan dan diduga para pemangku pemegang proyek mengeruk keuntungan atau memperkaya diri. Seperti yang terjadi di Desa Fajar Indah, Kecamatan Panca Jaya.
Pasalnya, pembangunan jalan rabat beton yang menggunakan uang aspirasi di Desa tersebut, kini disesalkan oleh warga sekitar.
Padahal, bangunan itu baru jadi dan belum bisa dinikmati alias belum bisa dilewati warga sekitar namun sudah mengalami retak bahkan dipermukaan jalan rabat itu, pasirnya sudah hilang terkikis air sehingga batu batu split sudah nampak bahkan sudah bolong bolong terkena rintikan air hujan.
Bagaimana hal itu tidak terjadi, diduga dalam pengerjaannya seperti adukan matreal bahan bangunannya sepertinya kebanyakan pasirnya. 10 angkong pasir, 10 angkong batu split dan menggunakan satu sak semen saja.
Hal itu dikatakan salah satu warga sekitar yang tidak ingin disebutkan nama aslinya, sebut saja Tejo pada hari Kamis(25/1/2024).
Warga disini, kata Tejo, tidak tau bangunan ini dari mana sumbernya, berapa anggaran yang digunakan, berapa panjang bangunan ini, berapa lebar dan berapa ketebalan bangunan jalan rabat beton ini. Karena tidak ada papan informasi atau pagu anggarannya dari awal buat hingga hampir sebulan ini jadi tidak dipasang dan seakan pemangku atau pelaksana proyek bangunan ini dinilai tidak transparan sama masyarakat sekita, ujarnya.
Ditempat terpisah, salah satu tokoh masyarakat Fajar Indah, sebut saja Parmin. Ketika ditanya bagaimana tanggapannya terkait jalan rabat beton yang baru dibangun di Desanya, ia mengatakan, tidak bisa menjelaskan terkait bangunan tersebut mas, sampean kan bisa liat sendiri bagaimana bentuk bangunan itu dan sampean bisa pinjam meteran bila mau liat berapa lebarnya serta berapa ketebalannya.
Ketika proses berjalannya bangunan itu, tambah Parmin, emang kalau diliat atau diukur ketebalannya dari samping kanan kiri, ya pasti wajarlah kalau kurang kurang dikit atau kelebihan dikit ketebalannya, coba kalau di gali di tengah bangunan jalan itu, pasti ketebalannya sangatlah kurang sekali mas, terangnya.
"Ya, sebelumnya kami selaku warga sekitar sangatlah berterimakasih atas bantuan jalan rabat beton dari pemerintahan pusat dan bukan pula kami tidak bersyulur dapat bantuan jalan itu. Tetapi, ya kami berharap agar Aparat Penegak Hukum(APH), Kajari kalau perlu KPK turun kelokasi periksa pekerjaan itu dan jangan tutup mata atau tunggu laporan baru turun ke lokasi," harapnya.
Lanjutnya, jelas proyek bangunan itu telah membuat warga sekitar kecewa, karena merasa dibodohin. Sebab pihak pemain proyek tidak transparan alias tidak keterbukaan pada masyarakat sekitar. Jelas jelas tidak ada papan informasi publik dilokasi bangunan tersebut.
Ketika dikonfirmasi pesan singkat WhatsApp, tim pelaksana pembangunan jalan rabat beton yang menggunakan uang aspirasi DPR Republik Indonesia itu, Aan Supriyanto, hingga informasi ini dipaparkan belum ada tanggapan dan belum dibalas.
Bukan hanya itu, konsultan proyek tersebut bernama Fikri pun tidak membalas ketika di konfirmasi pada Jumat(26/1/2024) melalui pesan singkat WhatsApp.