Muhadjir mengapresiasi Kota Metro, selama dipimpin Walikota Metro, Wahdi yang menjadikan Kota Metro 4 Kabupaten/Kota terbaik se-Indonesia yang berhasil menerapkan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Muhadjir juga mengungkapkan, SDM di Kota Metro perlu disiapkan dalam menghadapi tantangan teknologi saat ini. Karena dalam dunia virtual saat ini banyak beredar konten negatif, kabar hoax, bullying dan caci maki, untuk itu perlunya juga dibanjiri dengan konten positif.
Ia memberikan motivasi serta arahan tentang pentingnya pemanfaatan teknologi secara positif dan beretika dalam meningkatkan pembangunan manusia dan kebudayaan di Indonesia.
Acara ini berhasil mempererat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menyongsong era digital yang lebih berkualitas. Karena itu, pihaknya mendorong para generasi milenial untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial digunakan untuk menyebarkan hal-hal positif dan kreatif.
“Dan ini sangat memprihatinkan, tentu merubah jagad maya kita yang seperti itu dengan konten yang positif. Tapi ini tanggung jawab kita bersama, utamanya para milenial itu sendiri. Karena mereka banyak yang menggunakan media sosial,” ujarnya. Untuk itu melalui gerakan Gen Digital Revolusi mental kita ingin mendorong para generasi milenial untuk membanjiri dunia virtual kita dengan konten positif dan juga kreatif,” imbuhnya.
Muhadjir menjelaskan, Gen Digital Revolusi Mental juga merupakan wadah bertemunya para local champion, educator/influencer, dan generasi muda penggiat media di daerah yang mewakili lima aksi nyata dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Gen Digital Revolusi Mental adalah mereka yang terlibat aktif mempublikasi konten di media sosial untuk berbagi praktik baik, mengamplifikasi, menstimulasi, serta memperluas gerakan aksi bagi masyarakat luas.
Salah satunya, yang dilakukan oleh Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi) Kota Metro. Pihaknya memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan pasar kreatif rakyat ini yang menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat yang berada di Kota Metro, mampu menggerakkan ekonomi lokal dengan omzet mencapai Rp 12 miliar dalam lima tahun terakhir.
“Pelibatan pedagang yang rata-rata perempuan menunjukkan inisiatif pemberdayaan ekonomi masyarakat yang patut kita apresiasi. Payungi telah mempraktikkan nilai-nilai utama Revolusi Mental, yakni integritas, etos kerja, dan gotong royong dan sebaiknya apa yang dilakukan Payungi ini bisa diadopsi oleh daerah lain,” ucapnya.
Tak hanya itu, lanjut Muhadjir, Payungi juga memberikan perhatian yang sangat besar kepada para penyandang disabilitas terutama anak-anak. Dimana, para peyandang disabilitas dilatih untuk memiliki keterampilan seperti melukis, membatik dan lainnya.
Ini yang perlu kita dorong agar para penyandang difabel mendapat perhatian. Apalagi anggaran, concern kita dan perhatian kita kepada anak difabel ini sangat rendah. Jadi masih banyak penyandang difabel kita yang masih butuh perhatian,” terangnya.
Melalui gerakan revolusi mental inilah, Kemenko PMK ingin memberdayakan masyarakat khususnya yang kurang mampu agar bisa mandiri dan mampu terbebas dari kemiskinan.
“Kita tidak ingin membesarkan bangsa ini dengan masyarakat yang hanya mengharapkan bantuan. Kita ingin berdayakan agar masyarakat bisa mandiri dan berdaya saing. Apalagi kalau ada dari masyarakat lain atau generasi milenial yang melakukan gerakan ini tentu akan kita dukung,” katanya lagi.
Muhadjir menambahkan, Kota Metro ini sebagai 4 besar terbaik dalam keberhasilan mengimplementasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental se-Indonesia menurut penilaian Menko PMK.
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Metro Wahdi juga menyambut Menko PMK Muhajir Efendi, di tempat yang sama Wahdi juga mengapresiasi kegiatan GNRM yang diselenggarakan di Payungi.
Wali Kota Metro, Wahdi menuturkan, Pemkot Metro akan berupaya untuk terus melakukan pemberdayaan masyarakat di kota setempat.
“Iya Kota Metro ini masuk 4 besar Kabupaten/Kota terbaik se-Indonesia untuk implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental. Apa yang dilakukan Payungi ini sangat bagus. Kita akan terus upayakan untuk pemberdayaan masyarakat kita,” ucapnya.
Dia menambahkan, untuk pemberdayaan penyandang difabel, Kota Metro kota inklusi yang merupakan kota pusat kegiatan wilayah (PKW) yang salah satunya adalah Pusat Layanan Autis.
“Disini ada 32 sekolah inklusi. Dan untuk mewujudkan kota inklusif ini perlu dukungan dari semua pihak tidak hanya pemerintah saja,” tandasnya.
Wahdi menyebut, Kota Metro memiliki modal SDM yang baik sehingga mampu menciptakan ekosistem sosial yang mampu mendorong kemajuan Kota Metro.(ADV)