“Kegiatan tersebut merupakan langkah konkret dan wujud komitmen kita bersama dalam mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan serius bagi pembangunan di daerah kita. Stunting merupakan indikator buruknya status gizi anak, yang dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang dan prestasi anak di masa depan,” ujar nya.
Untuk mendukung hal tersebut maka pada hari ini saya mengajak kita semua untuk lebih serius dan berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting melalui kerja nyata, kerja keras dengan membangun sinergi, kolaborasi, dan akselarasi, bersama masyarakat,swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, serta pihak-pihak lainnya.
Karena tanpa ada komitmen dan sinergi yang kuat, serta cepat dan tepat, maka gerakan kita hari ini pastinya sia-sia dan dapat dipastikan kegiatan kita hanya sebatas semboyan.
Keberadaan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) ini diharapkan memberikan kontribusi positif dalam percepatan penurunan 5 stunting, dan dari hasil Survei Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2023 Mesuji berada di angka 5%.
“Dibawah angka prevalensi Nasional. Dengan melihat hasil survei tersebut kami sangat berterima kasih karena dukungan dengan berbagai program intervensi spesifik dan sensitif dari lintas sektor terkait mulai dari tingkat Provinsi, Kabupaten maupun Desa,” lanjut nya.
Pihak nya berharap semoga semangat dan kepedulian kita untuk menciptakan Generasi emas di Kabupaten Mesuji dapat terwujud.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Mesuji, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinas PPKB dan unsur Forkopimda.