Sebanyak 260 personel gabungan Personel Yonif Raider 323/BP, Kodim 0613/Ciamis, Brimob Polda Jabar (Kompi 1 Batalyon D Pelopor Garut dan Batalyon D Pelopor Cineam), Sat Pol PP, Dishub, PMI, BPBD, Damkar, Dinkes, Dinas LH, serta Ormas PP, GMBI, dan Gibas, Linmas serta elemen masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Emosi pengunjuk rasa diluapkan dengan melempari para aparat kepolisian yang menjadi garda terdepan dalam mengamankan aksi masa. Mereka melempari aparat dengan berbagai kemasam botol minuman, aksi masa juga merusak sebagian fasilitas disekitar lokasi.
Dengan sigap para aparat kepolisian langsung memukul mundur para masa aksi yang mendukun salah satu calon dalam pemilu 2024 di Kota Banjar.
Unjuk rasa tersebut merupakan Oprasi Mantap Praja Lodaya 2024 yang menjadi salah satu rangkaian simulasi pengamanan Pilkada serentak yang digelar oleh Kapolres, di Gelora Banjar Patroman. Simulasi melibatkan seluruh elemen masyarakat.
"Yang kedua, yaitu memberikan ganbaran kepda seluruh pihak terutama penyelanggara Pemilu dan aparat keamanan serta instansi terkait tentang tahapan Pilkada dan potensi kerawan yang mungkin muncul, resiko sampai ancaman, walaupun Kita tidak mengharapkan hal itu terjadi," Ucap Kapolres Banjar.
Yang ketiga masih kata Kapolres, yaitu untuk memberikan pemahaman kepada seluruh pihak instansi terkait bahwa mengamankan Pilkada ini bukan saja tugas Polri semata, tapi Polres Banjar membutuhkan bantuan dan dukungan dari seluruh stakeholder dan berbagai pihak
"Karena tidak semua area dapat dimasuki oleh Polri dan keterbatasan kewenangan, oleh karena itu, kerja sama dan kolaborasi dalam mengamankan Pilkada ini menjadi bagian dari setiap Instansi dan stakeholder yang ada," Ucap Kapolres Banjar.
Berbagai simulasi dipertunjukan pada kegiatan tersebut yang disaksikan oleh Forkopimda Kota Banjar dan para tamu undangan.
Mulai dari penanganan pelaku narkoba, pengamanan pada masa tenang, kampanye, pencoblosan, hingga sidang pleno penetapan pemenang Pilkada.
Hingga kemungkinan terburuk pun diperagakan pada simulasi tersebut dengan penanganan yang sesuai dengan prosedur yang dari, mulai dari tim negosiator, dalmas awal, dalmas lanjut, hingga lapis ganti dari kompi Brimob.
Pertunjukan ditutup dengan tindakan tegas dari Den 45 Brimob terdiri dari tim Macan dan Rajawali Sat Brimob Polda Jabar pada penanganan masa yang anarkis hingga penjarahan.